tupee

Selasa, 13 Oktober 2020

Punya Teman Bule Dengan Aplikasi Tandem
Oktober 13, 2020 14 Comments


Tidak terasa sudah berada di bulan Oktober, menjalani aktifitas yang cukup rumit mampu kita jalani. Seperti harus bekerja dari rumah secara online, sekolah juga online dari rumah, dan PSBB dimana – mana. Seakan – akan untuk kebutuhan aktifitas sosial, seperti nongkrong bareng temen, atau ngedate bareng pacar, kini udah gak asyik lagi. Semua sudah dibatasi, mulai dari segi jam operasional, segi bisnis hingga sosial pun dibatasi. Akhirnya saya pun memilih menghabiskan waktu dirumah seharian.

Bosan, bete, suntuk pernah saya rasakan. Apalagi Ketika isi chatting di ponsel saya isinya kerjaan semua. Saya butuh sebuah aplikasi sosial baru untuk menghibur saya. Mulai dari mengunduh aplikasi berbasis video sama orang yang gak dikenal, hingga aplikasi pencari jodoh pun saya install untuk mengusir keseharian saya yang membosankan. Merasa gak cocok dengan aplikasi tersebut, akhirnya saya menemukan 1 aplikasi yang saya pikir cukup menyenangkan dan agak berbeda dengan yang lainnya.

Tandem Language Exchange: Speak & learn languages, YAP ! itulah nama aplikasinya. Dilihat dari namanya seperti aplikasi untuk belajar bahasa. Memang itulah tujuan utamanya, sayapun mengunduh aplikasi Tandem tujuannya adalah ingin belajar bahasa inggris dan ngobrol bareng dengan Native English. Selain itu, aplikasi Tandem juga memiliki Guru Tutor yang mengajari kamu berbahasa asing, sifatnya seperti kursus begitu. Caranya tinggal pilih kamu ingin belajar bahasa apa, lalu pilih Guru Tutor kamu dengan budget yang sesuai kantong kamu.

Jadi kalau ingin belajar bahasa asing di Tandem, harus bayar ya? Tidak harus kok!

Kamu bisa chatting dengan sesama anggota Tandem dari berbagai negara di dunia GRATIS. Layaknya aplikasi chatting pertemanan online gitu. Namun jika kamu serius dan ingin cepat bisa menguasai bahasa asing tertentu dan kebetulan lagi ada duitnya, kamu bisa mencoba fasilitas fitur Tutor di apllikasi Tandem ini.

Pertama kali saya menginstall aplikasi Tandem ini pada tahun 2017, cukup lama sekali ya. Pernah dihapus lalu pasang lagi. Dan sekarang dijaman Covid-19 and stay  at home, saya pun Kembali menginstall aplikasi ini. Awal tujuan saya menginstall Tandem adalah tentunya ingin bisa chatting dengan orang asing dan bisa menambah skill berbahasa saya baik tertulis atau verbal.




Saya memilih ingin belajar bahasa Inggris, Turki, Russia, Uzbekistan, Perancis, UK, dan Jepang. Kenapa saya memilih itu, selain ingin belajar bahasanya, saya penasaran dengan budayanya, bahasa gaulnya, sosialnya, atau aktifitasnya. Setelah memilih bahasa yang diingkan untuk belajar, kemudian saya scroll anggota native yang sudah difilter berdasarkan bahasa yang kita inginkan. Mencoba memberi salam satu per satu, anggota akun cewek (IYKWIM) dan menunggu balasan darinya. Dan Ketika dia sudah membalas salam kamu, sayapun mulai bertanya – tanya hal tentang negaranya dan hobinya. Ada yang chemistrinya nyambung, ada juga yang tidak. Sayapun tidak mempermasalahkan itu.

Saya menyukai aplikasi ini karena untuk anggotanya sangat tidak Toxic, mereka sangat ramah sekali. Saya pernah chattingan asyik dengan salah satu teman dari Thailand bercerita tentang Hantu Thailand dan Indonesia. Kami chatting layaknya teman lama. Selain dari Thailand, ada juga dari Turki, kita berkomunikasi layaknya teman jauh, hamper tiap hari kita chattingan bertanya aktifitas sehari – hari. Saling bertukar swafoto, dan saling curhat. Dan asyiknya lagi, komunikasi kita pindah hingga ke Instagram. Dia memanggilku My Dear Brother, dan akupun memanggilnya My dear sister haha..

Russia juga ceweknya ramah – ramah dan cantik parah. Hampir semua mereka merespon pesan saya dengan baik di Tandem. Berkat Tandem, sayapun memiliki teman di Russia. Dia gadis dan seorang barista. Kamipun berkomunikasi hingga ke Whatsapp. Bahkan kita pernah melakukan video call, bercerita tentang harinya yang melelahkan dikerjaan.
 


Selain itu, saya pun juga menemukan orang yang mempunyai hobi yang sama. Seperti menyukai anime, menonton film, bermain games seperti gadis dari Italia. Sehingga ngerasa enjoy aja chatting yang memiliki hobi sama. Orangnya asyik banget, dia pernah ucapin selamat hari raya idul fitri sama saya. Cukup berkesan bagi saya.




Loh katanya buat belajar bahasa asing. Kok malah kenalan cewek sana sini, gimana sih!

Selama berkomunikasi dengan teman – teman didunia, saya banyak belajar hal baru. Seperti bagaimana kalimat Halo dalam bahasa Turki atau Russia? Saya belajar mengenai kondisi disana itu seperti apa. Dan kitapun chatting menggunakan bahasa inggris, udah pasti dong, ini adalah tantangan saya juga untuk melatih grammar inggris saya agar enak dibaca atau saat berkomunikasi dengan voice note.

Memiliki teman di berbagai negara sangat menyenangkan kok, apalagi kalau kamu bisa mampir berkunjung ke negaranya. Pastinya kamu gak akan merasa kesepian, karena teman kamu bisa menjamu kamu dengan baik. Terima kasih untuk Candan dari Turki, Zamira dari Russia, Park  Meriem dari Itali, Ayien dari Malaysia, Sheila dari Colombia, dan teman - teman lainnya yang gabisa saya ucapin satu - satu. Terima kasih sudah mau berkomunikasi dan berteman dengan saya. Semoga kita bisa bertemu saat saya berkunjung ke negara kamu atau saat kamu berkunjung ke Indonesia, dan semoga kita bisa menjadi teman selamanya.

Well, aplikasi ini sudah 3 tahun saya gunakan, dan aplikasi Tandem ini ampuh untuk saya mencari hal baru dalam kegiatan bersosial atau berteman. Untuk kamu yang ingin mencoba bersosial dengan orang luar negara, bisa mengunduh aplikasinya klik judulnya dibawah sini.

Tandem Language Exchange: Speak & learn languages.

Reading Time:

Sabtu, 03 Oktober 2020

Review Enola Holmes, Petualangan Seru Keluarga Holmes
Oktober 03, 20200 Comments


Kalau mendengar nama Holmes, pasti kamu akan ingat dengan detektif jenius yaitu Sherlock Holmes. Kali ini, saya tidak membahas film dari Sherlock Holmes, melainkan Enola Holmes. Film yang tayang langsung dari Netflix ini bikin saya penasaran, apalagi saya menyukai kisah misteri dari Sherlock Holmes. Tanpa pikir panjang Enola Holmes masuk dalam Watchlist Netflix saya.


Sebelum masuk ke penilaian, saya ingin berbagi informasi mengenai Enola Holmes. Film ini diangkat dari Novel karya dari Nancy Spinger yang berjudul, An Enola Holmes Mystery : The Case of the Missing Marquess. Dilihat dari Faktanya dari Sir Arthur Conan Doyle yang merupakan pengarang dan sekaligus pencipta karakter dari Sherlock Holmes, bahwa Sherlock Holmes tidak memiliki adik kandung perempuan. Melainkan Kakak kandung yaitu Mycroft Holmes. 


Kisah ini dimulai ketika ibunda dari Enola Holmes (Millie Bobby Brown) menghilang dihari ulang tahunnya yang ke-16 tahun. Enola pun kebingungan mencarinya, lalu Enola mendapatkan sebuah kotak bingkisan dari ibunya yang berisikan kata - kata pesan untuk Enola. Menyadari bahwa ibunya menghilang, Enola meminta bantuan kakak - kakaknya. Mycroft Holmes dan Sherlock Holmes. Dimulailah petualangan Enola mencari ibunya, yang harus berhadapan dengan beberapa konflik seperti kakaknya yang tidak terlalu support mencari ibunya, Enola yang dipaksa masuk sekolah feminisme, dan konflik pertemuan Enola dengan pemuda bangsawan yang tampan yaitu Viscount Tewksbury (Louis Partridge). Sisanya kamu nonton sendiri ya di Netflix.


doc: netflix /enola holmes

doc: netflix / enola holmes


My opinion yang saya suka dalam film ini adalah seperti yang kita tahu bahwa cita rasa cerita Holmes pasti melekat sekali dengan kisah misteri, kriminal, yang membuat penonton terbius dengan alur ceritanya. Namun di Enola Holmes pembawaan dari alur cerita misterinya terlihat cukup segar dan beda dari yang lain. Disaat pembawaan Enola bernarasi dan berinteraksi kepada penonton, membawa penonton jadi diajak main bareng dan terlihat enteng sekali menerima ceritanya yang sebenarnya terlihat teka - teki yang sulit. Saya jadi teringat pada kartun Dora the Explorer, yang dikit - dikit monolog berinteraksi dengan penonton.

"Dimanakah Pintu Surga berada??"
"Dimana?". sfx Dora the Expolorer.

krik......krik.....krik


Lupakan tentang Dora, balik lagi ke Enola Holmes yang harus kita kupas tuntas misterinya. Di Film ini kamu akan merasakan pemandangan indahnya London abad ke-19. Apalagi disaat malam hari, kabut bermunculan, lampu jalan yang remang - remang, transportasi umum yang masih bertenagakan kuda berjalan dengan gagahnya. Saya jadi terbawa suasana kelam London dimalam hari yang mencekam.

Selain itu film ini memperlihatkan sebuah pesan bahwa pada abad ke - 19 di London stigma perempuan itu wajib feminim. Saya bisa melihatnya ketika Enola berontak ketika disuruh masuk sekolah feminim oleh Mycroft Holmes. Enola memberi pesan bahwa perempuan bebas menentukan gayanya baik dalam berpakaian ataupun berperilaku.

Selain alur misteri, yang saya suka dari film ini adalah kisah romantis dari Enola dengan Viscount Tewksbury. Mulai dari pertemuan yang tidak disengaja, dan keterlibatan konflik bersama - sama, apalagi kalau lagi berdebat.

doc: netflix / enola holmes

doc: netflix / enola holmes

Lalu apa yang saya kurang suka dari Enola Holmes? 


Iyah, ini memang kisah dari Enola Holmes, tapi tetap saja kehadiran sosok Sherlock Holmes tetap jadi sosok yang saya tunggu - tunggu. Kehadiran Sherlock Holmes yang diperankan oleh Henry Cavill di film ini seperti bukan jati dirinya. Kamu akan menemukan sosok Sherlock Holmes yang Lembut, tenang, dan kalem. Hal ini cukup berbeda ketika saya bandingkan dengan Sherlock Holmes di serial BBC yang diperankan oleh Benedict Cumberbatch yang terlihat bersemengat dengan sebuah misteri, yang membuat saya ikut semangat juga mengikuti kasusnya. Jika kehadiran Sherlock Holmes di film Enola Holmes hanya sebagai pemanis saja, tapi sungguh tidak terlihat manis.


Jika ini memang film detektif, maka harus ada penyelesaian ala detektif, yaitu setelah memecahkan sebuah misteri, pergi untuk tangkap pelaku dan menjelaskan sebuah teori konspirasi detektif beserta buktinya. YA ! saya kehilangan momen itu. Saya butuh momen seorang detektif memamerkan keahliannya memecahkan sebuah misteri didepan pelaku.


doc: netflix / enola holmes

Well, walau sejatinya tokoh Enola Holmes tidak ada dari silsilah keluarga Holmes, namun film Enola Holmes masih mampu memberikan petualangan teka - teki misteri dengan cita rasa Holmes yang wajib ditonton bagi kamu pecinta film detektif atau misteri. Bagi kamu yang gak biasa mengikuti film detektif, jangan khawatir! Seperti yang saya bilang, Enola Holmes dikemas dengan misteri yang lebih ringan dan segar, jadi bisa ditonton bersama - sama.

Kamu sudah nonton Enola Holmes ? Berikan pendapatmu dikolom komentar yuk!

Reading Time:

Rabu, 30 September 2020

Secret Admirer
September 30, 2020 2 Comments

Pernah gak kamu menjadi seorang Pengagum rahasia? Melihat seseorang dari kejauhan, tersenyum ketika melihat tingkah lakunya, atau diam - diam kepoin doi, seperti stalking sosmednya, mengetahui apa yang disukai dan tidak. Rasanya seperti memiliki dunia sendiri, hanya diri kita aja yang tahu perasaan ini. Entah tidak bisa mengungkapkan karena doi sudah ada yang punya, atau malu karena tidak bisa mengungkapkannya. ya! itulah Secret Admirer.

Dulu Saya pernah mengagumi seseorang dengan rahasia. waktu itu saat bangku Sekolah. Yah harus saya akui kalau dia adalah gadis idola semua cowok disekolah. Jadi itulah alasan saya mengagumi dia dengan rahasia. Dia gadis yang manis, pintar dan juga menyenangkan. Pernah waktu itu tiba - tiba dia ngajak bicara saya bertanya mengenai tugas pelajaran. "San, tugas (lupa) ini sudah belum?". tanya dia, mana dia kalau ngomong  matanya ngelihat wajah lagi, kan saya gak kuat menatap balik. Kemudian saya menjawab sudah. Lalu dia pun minta untuk diajarin bagaimana caranya. Wah rasanya seperti mimpi, gak nyangka dia ada dideket saya. Disitu baru tahu rasanya hati berbunga - bunga itu seperti apa. 

Memiliki Secret Admirer memang menyenangkan, hingga sampai saat inipun saya masih memiliki secret admirer. Tapi bagaimana kalau diri kita sendiri digemari oleh seseorang yang rahasia???

4 hari lalu dipagi hari saya mendapatkan pesan dari Whatsapp, yang mengaku kalau dia adalah penggemar saya. Dia mengetahui blog website saya dan menyukai tulisan saya ungkapnya. Sayapun heran dan bertanya darimana dia mendapatkan nomor whatsapp saya. "Seorang penggemar akan cari tahu apapun dari idolanya" balasnya. Semakin mencurigakan bagi saya, dikarenakan saya gak pernah mencantumkan nomor saya di website. Akhirnya jiwa detektif saya bangkit hahaha...


*Demi kenyamanan bersama, maka sosok penggemar rahasia saya samarkan*

Sayapun mulai mengikuti permainannya dia yang masih menarik ulur untuk mengungkapkan identitasnya. Saya merasa dia bukanlah penggemar rahasia saya, dia hanya ingin iseng untuk tahu saya lebih personal dengan modus menyukai karya tulisan saya. Apalagi ketika dia mulai ingin datang kerumah saya dalam 3 bulan kedepan dengan persiapan ingin tampil cantik didepan saya. Saya merasa sudah agak insecure dengan dia. Karena saya belum mengetahui siapa sosok dari penggemar rahasia ini.

Lalu dia menawari saya untuk Video Call, ini kesempatan saya untuk mengetahui dirinya. Namun saat VC dia tidak menunjukkan wajah dan hening tanpa bicara, hanya menunjukkan tangannya memakai gelang Pita dan berjarikan sign LOVE. Tapi dari VC tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa dia benar - benar perempuan dan masih dalam 1 circle teman saya. Dia lalu mengirimkan screnshot bahwa dia tahu sosmed Instagram dan twitter saya. Gotcha!!! 

Saya jarang aktif di twitter,  makanya followersnya 11, dengan jumlah followers yang sedikit itu. Saya mudah sekali mentracking siapakah dia.  Setelah itu langsung sayapun mengungkapkan jati dirinya bak sherlcok holmes yang telah memecahkan kasus. Namun dia pun berdalih bahwa setelah dia follow lalu dia Screnshot lalu unfollow lagi, dan dia minta bukti! 

Kemudian aksi Sherlock holmes masih saya lanjutkan haha, sayapun menuturkan buktinya, bahwa jika ada yang follow saya, maka akan mendapatkan notif, namun notif terakhir ada pada pada anak cewek dari luar daerah yang saya kenal. Dan tidak adalagi aktivitas follow / unfollow. Dia pun masih tidak mengakui untuk mengungkapkan identitasnya. 

Bukti kedua adalah Gelang Pita. Ketika saya melihat status whatsapp dari kontak saya, tiba - tiba mata saya berhenti kepada salah satu postingan status dari cewek. Saya melihat gelang pita yang sama persis dengan yang dipakai oleh penggemar rahasia tersebut. Walau dia tetap kembali menyangkal bahwa pita itu tidak bisa dijadikan bukti. Dengan senyum tipis penuh kebanggan, saya telah berhasil mengungkapkan siapa penggemar rahasia saya sendiri. Setelah insiden pengungkapan identitas, diapun tidak chat saya lagi.

Jika memang kamu menyukai seseorang secara rahasia, jadilah diri sendiri!

Apa kamu punya cerita mengenai Secret Admirer ??? yuk bagi ceritamu dikolom komentar! :)
Reading Time:

Kamis, 23 Juli 2020

Zoom Bareng Ghaida
Juli 23, 20200 Comments
instagram.com/ghaida_farisya



"I want you..."
"I need you..."
"I love you...."

    Sepenggal lirik dari lagu Heavy Rotation oleh JKT48. Lagu yang pernah populer di era 2013, dimana kala itu saya masih ngidol dengan idol grup dari Jepang, seperti AKB48, Morning musume, Babymetal dan masih banyak lainnya. Ketika JKT48 dibentuk, sayapun mengikuti perkembangan mereka, mulai dari menonton mereka dari panggung ke panggung, hingga datang ke Theater Show JKT48 di FX Senayan. Rasanya gak afdol jika gak punya Oshi, istilah dari seseorang yang diidolakan. Pilihan jatuh kepada Ghaida, gadis berambut pendek yang suka kamen rider, dan ngefans sama Laruku, sama kaya saya hahaha...

    Hari ini saya mengikuti seminar online dari Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia. Mengangkat tema "10 Kalimat Penting Sebelum Wisata ke Jepang", Balai Bahasa UPI mengundang Ghaida Farisya sebagai pembawa materi seminar ini. Melalui plattform Zoom, saya pun memberanikan diri untuk mengikuti seminar ini. Selain ingin bertatap dengan Ghaida via online, kebetulan materinya juga memang saya suka. 



    Pukul 14.00 saya join Zoom, terlihat dilayar sudah ada Ghaida standby untuk bersiap membawakan presentasi seminarnya. Masih dengan gayanya yang khas, rambut bondol dan senyum yang manis, Ghaida menyapa para peserta seminar dengan ramah. Sesi pertama Ghaida memperkenalkan diri dengan bercerita perjalanan karirnya, hingga masuk ke materi utama yaitu 10 kalimat penting sebelum wisata ke Jepang. Bagaikan guru yang sedang mengajar, Ghaida sangat apik sekali membawakan materi, apalagi ketika  mengajari cara penggunaan kalimat bahasa Jepang, sangat mudah dicerna. Sesi tanya jawabpun dimulai, tapi saya enggan bertanya dikarenakan melihatnya saja sudah cukup.

    Satu jam sudah Ghaida berbicara di seminar online, ditutup dengan seru. Kesan saya zoom bareng Ghaida adalah senang, bisa mendengarkan dia lagi walaupun secara online. I wish Someday bisa ngobrol bareng secara langsung ya..




    Akhir seminar saya mendapatkan e-sertifikat resmi dari Balai Bahasa Universitas Pendidikan Indonesia. Lumayan buat nambah portofolio wkwkwk....
Reading Time:

Minggu, 05 Juli 2020

Review Pokemon Smile, Sikat Gigi Jadi Lebih Seru
Juli 05, 20200 Comments


Pokemon baru saja merilis aplikasi permainan terbarunya untuk pengguna handphone. Uniknya permainan ini tidak seperti permainan Pokemon seperti biasanya yang berburu pokemon dengan cara travelling ke suatu tempat. Melainkan permainan interaktif untuk aktifitas menyikat gigi menajdi lebih seru. Nama aplikasi permainan itu adalah Pokemon Smile, dan sudah bisa kamu unduh di Playstore atauu Apple Store.

Pada umumnya mengajari anak menyikat gigi adalah hal yang tidak mudah. Ada yang harus berlari - lari dahulu, atau bahkan dipaksa hingga menangis. Hal ini membuat para orangtua agak kerepotan dalam mengajarkan anak menyikat gigi sejak dini. Apakah aplikasi Pokemon Smile dapat mengajari atau membuat anak menyikat gigi menjadi lebih seru??

saya dan adifa

Kali ini saya akan mengulas dan mencoba aplikasi Pokemon Smile ini, karena aplikasi ini untuk anak - anak, saya akan mengajak keponakan saya yang berumur 2.5 tahun untuk mencoba aplikasi ini. Namanya Adifa, dia memang agak susah untuk menyikat gigi. Sayapun sendiri agak kerepotan untuk mengajarkan cara sikat gigi yang benar. Daripada penasaran yuk langsung aja ini dia ulasannya!

Kesan pertama saat memulai permainan ini, peringatan dimana permainan ini harus didampingi dengan orang dewasa. Orang dewasa ini berperan sebagai yang menjelaskan keseluruhan dari permainan tersebut. saya sendiripun memposisikan diri sebagai orang yang sedang berdongeng bahwa ada pokemon jahat yang mau merusak gigi!. Ditambah dengan nuansa musik yang lucu membuat para anak - anak betah untuk menjelajahi permainan tersebut.





Langsung saja saya menyiapkan peralatan untuk sikat adifa dan memulai permainannya. Adifa berkaca pada layar kamera, dengan teknologi AR, dikepala adifa ada pokemon Pikachu lucu seperti layaknya topi. "Ayo adifa, sikat giginya! Lihat ada monster jahat di gigi adifa!" seru saya. Adifa pun mulai menyikat giginya dengan serius seperti ingin membunuh monster jahat digiginya. Bagusnya aplikasi ini, mengajarkan sikat di berbagai sisi, jadi benar - benar memastikan bahwa gigi telah tersikat semua.

Setelah gigi tersikat semua, keseruan ditambah saat kita harus menangkap pokemon liar dengan PokeBall layaknya Pokemon Go. Disini saya mengajari adifa untuk menangkap pokemon tersebut, dan Berhasil!!!  Adifa mendapatkan Rattata, pokemon seperti tikus berwarna ungu. Tidak itu saja, kita bisa mengecek pokemon hasil tangkapan kamu di Pokedex. Fitur lainnya adalah, kita bisa mengatur jadwal sikat gigi anak kita dengan notifikasi, jadi anak - anak tidak akan melewatkan waktu menyikat giginya yang menyenangkan.





Adifa dapat Rattata


Pose dengan gigi bersih


Kesimpulannya, boleh dibilang Pokemon Smile berhasil bikin Adifa jadi lebih senang menyikat gigi. Ditambah dengan fitur menarik seperti menangkap pokemon dan mengoleksinya. Pokemon Smile wajib kamu unduh untuk anak - anak yang susah diajak untuk menyikat gigi.
Reading Time:

Nih buat jajan

@msandyn_IG