tupee: Travelling
Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Travelling. Tampilkan semua postingan

Senin, 01 November 2021

Pesona Danau Toba dari Dekat
November 01, 2021 2 Comments

Awan yang terlihat tinggi kini sejajar dengan kami. Kota - kota yang dibawah tertutup dengan awan tebal. Tak berhenti kami berteriak kagum dengan ciptaan maha kuasa. Melihat sebuah danau yang begitu tenang dikumpuli awan yang menambah keindahan Pulau Danau Toba. Itulah sepenggal cerita ketika saya melihat Danau Toba untuk pertama kalinya. Mari saya ceritakan perjalanan ini dari awal!

  • Perjalanan dari Medan ke Danau Toba

Jumat 22 Oktober 2021 Saya bersama teman - teman bersiap untuk melakukan perjalanan jauh. Perjalanan ini memakan waktu 6 jam berdasarkan google maps. Destinasi yang kami tuju adalah Wisata Danau Toba. Dengan mengendarai mobil yang kami sewa 2 hari, kami akhirnya tancap gas dari hotel. Karena waktunya berpasan dengan sholat jumat, tak lupa kami menunaikan sholat jumat di Masjid Raya Al-Mashun Medan.

Masjir Raya Al-Mashun berdiri pada tahun 1909 dan memiliki konsep arsitektur bergaya Timur Tengah, India dan Spanyol. Masjid Raya Al-Mashun merupakan salah satu bagian sejarah dari masa sultan Deli. Alhamdulillah diberikan kesempatan untuk menunaikan sholat jumat disini.

Masjid Raya Al-Mashun Medan


Akhirnya setelah menunaikan sholat jumat dan makan siang, kini perjalanan kami ke Danau Toba benar - benar dimulai. Checkpoint pertama kami adalah Puncak Gundaling di Berastagi. Sekitar 2.5 jam dari kota Medan. Karena kami mengarah ke puncak, maka jalur yang kami lewati cukup menantang. Jalan zig-zag dengan menukik keatas sekitar 25 derajat. Ditambah cuaca yang tidak bersahabat selama perjalanan, hujan deras membasahi perjalanan kami, membuat kami harus berhati - hati dengan jalan yang rawan longsor. 


Puncak Gundaling Berastagi

Akhirnya kami sampai di puncak Gundaling Berastagi. Salah satu objek wisata didaerah puncak Berastagi. Untuk masuk ke objek wisata disini saya merasa tidak ada loket tiket resmi. Mobil kami diberhentikan saat pos dan mereka bilang 4 orang 30ribu rupiah dan tanpa ada tiket atau tanda terima sama sekali. Setelah melewati pos dan mulai mendekati area puncak gundaling, mobil kami diberhentikan lagi untuk penagihan biaya parkir 10 ribu Rupiah.

Puncak Gundaling Berastagi bagi saya hampir sama dengan puncak bogor. Perbedaan ada di pemandangan dan hawanya. Di gundaling, saya bisa melihat pemandangan pedesaan dengan hijau  yang memanjakan mata. Hawanya tidak terlalu dingin seperti dipuncak Bogor, padahal waktu itu cuaca gerimis dan sudah memasuki jam 5 sore WIB.

Puncak Gundaling menawarkan hiburan seperti arena berkuda dengan tarif Rupiah 40.000. Terlihat kuda - kuda berkeliaran disekitaran objek wisata. Selain itu jika perut lapar ada warung - warung yang berdiri, jadi gaperlu takut kelaparan dan fasilitas umum seperti toilet juga sudah tersedia.

Sayang seribu sayang, cuaca yang tak bershabat membuat tempat ini sepi pengunjung. Hujan dari Medan masih belum kunjung usai. Semua wahana hiburan yang tersedia tidak dibuka, kuda - kuda diistirahatkan. Terlihat 1 atau 2 mobil saja yang mendatangi kawasan ini saat itu. Saya pun juga baru bisa keluar mobil untuk menghirup udara segar ketika hujan sedikit reda. Ternyata spot foto yang dihadirkan di puncak Gundaling ini sangat bagus. Lumayan untuk meredakan sedikit kekecewaan yang jauh - jauh datang dari Tangerang.

Puncak Gundaling Berastagi






Berastagi ke Danau Toba

Merasa sudah tidak ada yang ditelusuri, akhirnya kamipun melanjutkan perjalanan ke Danau Toba langsung. Checkpoint kedua kami adalah penginapan disekitar Danau Toba, estimasi berdasarkan Google maps adalah 4 jam lebih perjalanan. Jalur yang kami lalui naik turun bukit, jauh dari pemukiman waarga, dan minimnya penerangan lampu jalan.

Bayangin berjalan di jalur yang kanan - kiri hutan, tanpa ada lampu jalan. Penerangan hanya mengandalkan lampu mobil, cahaya bulan tidak terlihat dikarenakan cuaca masih hujan seharian. Kalau melihat kebelakang itu benar - benar gelap. Begitulah suasana jalur yang kami lalui, perasaan takut, cemas, khawatir terselip dalam momen - momen perjalanan kami.

Jam 12 malam suasana perjalanan kami makin mencekam, sudah 3 jam kami berkendara dari Puncak Gundaling, tidak ada satupun tempat ramai untuk kami beristirahat untuk berpikir jernih. Sampai salah satu teman saya membacakan Ayat Kursi. Kamipun menyambut doa tersebut dengan riang, yang tadinya mobil diputar musik, berubah menjadi lantunan ayat kursi dalam perjalanan kami. Seseram itukah perjalanan yang kami lalui hingga kami serempak membaca doa ayat kursi.

Perasaan kami cukup tenang ketika ada lampu - lampu rumah warga didepan. Gataunya kami sudah berada didepan gerbang objek wisata Danau Toba. Kami istirahat sejenak di kedai untuk berpikir tenang untuk mencari penginapan. Saya memesan teh panas, udaranya cukup dingin, padahal saya sudah memakai jaket tebal.

Pintu masuk gerbang kawasan wisata Danau Toba



Setelah kami menemukan lokasi penginapan yang akan kami tinggali, kami kembali ke mobil untuk menuju kesana. Sekitar 20 menit dari gerbang objek wisata, dengan mengucapkan bismillah, kami memasuki gerbang wisata Danau Toba. Baru aja kami menemukan titik aman, kini harus bergelap - gelapan kedalam hutan. Tapi perasaan kami tiba - tiba dikejutkan dengan sebuah teriakan teman saya.

"GUYS COBA LIAT KANAN GUYS!!!!"

Kalian mau tahu gak apa yang kami lihat???

Sebuah pulau Danau Toba yang indah terbentang luas, memanjakan mata kami. Ditambah awan - awan yang sejajar dengan kami, menutupi kota - kota dan danau yang dibawahnya. Ternyata kami berada diatas bukit Danau Toba. Tidak berhenti kami berteriak lepas menyebut kagum atas ciptaan Tuhan yang Maha Esa. Saya pribadi hampir menitikkan air mata melihat keindahan yang luar biasa, secara spiritual saya makin sayang sama Allah SWT.

Sayangnya kami tidak bisa merekam apa yang kami lihat, karena tidak adanya lampu jalan, dan ketika kami mencoba merekamnya, hasil rekaman videonya gelap gulita. Hanya terdengar reaksi kami yang begitu takjub dengan Danau Toba. Berikut adalah video reaksi kami ketika melihat Danau Toba pertama kali di malam gelap, dan saya juga bagikan video ketika kami pulang dari Danau Toba dengan cuaca terang, agar kamu bisa bayangin kenapa kami begitu heboh malam itu.




Akhirnya kami sampai di penginapan sibea - bea, jam 1 pagi. Lokasinya berada dibawah bibir Danau Toba. Kami semua kelelahan dan tertidur pulas dengan cepat.

Jam 7 pagi hari, saya bangun dan segera mandi. Saya keluar untuk melihat pemandangan Danau Toba. Karena lokasi penginapan dekat dengan bibir Danau Toba, buka pintu langsung dimanjakan dengan pemandangan indah Danau Toba. Saya mengambil beberapa momen di pemandangan ini.






Bermain dengan dengan air danau toba




untuk yang ingin menginap disini, saya share lokasinya dibawah ini. Pemiliknya tidak memasarkan via aplikasi, jadi memesan via telepon langsung. Pemiliknya ramah, walaupun fasilitas yang ditawarkan tidak terlalu mewah, untuk harga masih bisa negosiasi jika kamu pintar nego.


Bagaimana perjalanan ini? untuk kamu yang berencana ingin ke Danau Toba, Saya berikan tips dan biaya perjalanan ke Danau Toba.

TIPS

1. Perhatikan cuaca, hindari perjalanan ketika hujan deras. Karena jalan rawan longsor.
2. Siapkan persiadaan bensin cadangan untuk kendaraan, karena sepengalaman kami agak sulit menemukan SPBU.
3. Jika berpergian di malam hari agak seram, berkabut dan lalu lintas sepi, lebih baik berangkat dari pagi dan sampai toba masih terang.
4. Istirahat jika lelah menyetir, karena perjalanan sangat jauh dan jalur rawan kecelakaan.

BIAYA

1. Sewa Mobil via aplikasi : Rp. 500.000 / 2 hari 2 malam - Mobil Datsun GO
2. Deposit Sewa Mobil : Rp. 500,000 - Uang kembali ketika mobil dikembalikan
3. Bensin : Sebenarnya ini patungan, dan kami isi seketemu Pom bensin. Tergantung kendaraan masing - masing juga.
4. Penginapan : Rp.250.000 nego
5. Biaya masuk ke objek wisata toba : Gratis (Gatau ya karena kami masuk jam 12 malam)

Semua biaya perjalanan ke Danau Toba kami patungan agar terlihat ringan dikantong. Itulah perjalanan kami dari Medan ke Danau Toba, walau dalam perjalanan cukup membuat kami khawatir, tapi semua terbayarkan dengan pemandangan indah Danau Toba dari dekat.
Reading Time:

Kamis, 28 Oktober 2021

Perjalanan Pesawat ke Medan Selama PPKM
Oktober 28, 20210 Comments

Saya cukup senang ketika mendapatkan email bahwa pengajuan cuti saya disetujui oleh kantor. Ini menandakan bahwa perjalanan liburan saya ke Medan bisa dimulai. Tulisan ini bercerita tentang persiapan dan perjalanan saya di udara dari Tangerang ke Medan. Dimulai dari dilema memesan tiket maskapai, hasil swab, dan lainnya. 

Tanggal 19 Oktober malam hari, saya mencari jadwal penerbangan yang cocok untuk ke Medan.  Bahan pertimbangan saya adalah harga yang ekonomis dan jam penerbangan yang tidak terlalu siang. Setelah menelusuri semua jadwal penerbangan dan maskapai, pilihan saya jatuh pada maskapai Lion Air. Alasannya adalah jadwal penerbangan tanggal 21 oktober 2021 pukul 04.30 WIB, dan estimasi sampai di bandara Kualanamu Medan pada pukul 06.30 WIB.

Terbang Wajib SWAB Test PCR

Sesuai dengan informasi dari pemerintah tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang selalu berubah - ubah untuk regulasi perjalanan pesawat terbang, saya selalu memantau berita terkini lewat aplikasi Traveloka. Untuk penerbangan di tanggal 21 oktober ke pulau Sumatera, wajib minimal Dosis 1 dan melampirkan hasil swab PCR. Hal ini membuat saya dilema dan hampir memupuskan traveling ke Medan.

Mahalnya test swab PCR menambah beban biaya perjalanan saya, yang biasanya hanya beli tiket pesawat, sekarang harus mengeluarkan biaya lebih untuk test swab PCR. Saya cukup lega ketika beberapa maskapai memberikan penawaran harga khusus untuk Swab Test PCR. Misalnya seperti Lion Group yang memberikan harga test PCR menjadi Rp.285.000 saja. Ini alternatif murah menurut saya jika mau berpergian dengan pesawat terbang.

Caranya cukup mudah, hanya di Traveloka dan membeli tiket pesawat yang ada label "Test PCR Rp.285ribu" total pembayaran sudah termasuk tiket pesawat dan test PCR. Untuk pengambilan sampel swab test PCR, Lion Group sudah memberi Rumah sakit / Lab / Klinik rujukan terdekat dengan kota kamu. Semua informasi tentang lokasi swab test bisa kamu temukan di aplikasi Traveloka langsung.

Saya mengambil sampel swab test PCR di RS Ashobirin Serpong Tangerang Selatan 2 hari sebelum jadwal penerbangan. Saya datang sekitar jam 7 malam. Antriannya tidak panjang, dan proses pengambilan sampelnya terbilang cukup cepat dan tidak sakit. Swab test PCR sudah, selanjutnya persiapan untuk traveling ke Medan.

Persiapan Terbang ke Medan

5 hari lamanya saya akan berada dipulau Sumatera Utara Medan. Barang bawaan saya tidak terlalu ribet, hanya 1 backpack dan tas kecil. Backpack saya isi dengan baju ganti selama 5 hari, laptop untuk saya menulis dan tas kecil saya isi dengan barang - barang kecil. Seperti dompet, ponsel, charger, dan lainnya. Semuanya sudah saya packing H - 1.

Karena pesawat saya terbang tanggal 21 oktober 2021 pukul 04.30. Maka saya udah harus di bandara di jam 3 pagi. Insiden khawatir muncul ketika di 5 jam sebelum terbang, hasil PCR saya masih belum keluar. Alhasil saya japri Rumah Sakit tersebut untuk menanyakan status hasil PCR saya. Mereka cukup fast respon dalam membalas pesan saya. Perasaan saya menjadi lega ketika hasil PCR sudah keluar dan hasilnya negatif.

Tanpa pikir panjang saya dari jam 1 pagi dini hari sudah berada di bandara soekarno hatta CGK terminal 2D. Lebih asyik nongkrong di bandara, daripada nunggu dirumah. Hal yang saya lakukan selama menunggu penerbangan random banget. Seperti tidur dilantai seperti yang lainnya, bermain games, sampai makan pagi dini hari.

Bandara Terminal 2D


Cek Validasi Terbang

Hal pertama untuk memasuki kawasan boarding adalah harus melewati pos pengecekan PCR. Petugas akan meminta hasil PCR yang sudah dicetak dan tiket. Ada hal menarik disini, karena saya mendapatkan hasil PCR dalam bentuk softcopy PDF dan belum terupdate di aplikasi peduli lindungi, maka saya  harus memvalidasi hasil PCR secara manual. Saya mencari tempat print out hasil PCR disektiar bandara dan ketemu posko PPKM yang menerima jasa cetak hasil swab PCR, namun sayangnya printoutnya rusak. Dan saya diarahkan untuk mencetak di hotel transit bandara. Karena mencetak di hotel transit bandara menggunakan fasilitas pribadi, maka ada biaya cetak Rp.15 ribu / lembar. Mahal tapi apa daya, karena penting banget terpaksa deh keluar 15 ribu untuk cetak 1 lembar.


*****

Informasi penerbangan saya sudah terdengar pada pukul 03.00 WIB. Saya kemudian bergegas menuju GATE E5. Setiap memasuki pesawat saya selalu merasa excited, padahal cuaca hari itu hujan dan berangin kencang. Saya kemudian diangkut menggunakan bus untuk menuju ke pesawat yang terparkir di area, dan saya telah masuk kedalam pesawat.

Suasana pesawat tujuan Kualanamu cukup ramai buktinya bangku terisi dengan penuh. Pramugari terlihat sibuk membantu penempatan barang penumpang, dan menjelaskan prosedur keselamatan. 04.30 WIB pesawat Lion Air JT210 terbang landas dengan tepat waktu. Ini kali kedua ditahun 2021 saya menaiki pesawat, di perjalanan ini cukup berbeda. Karena cuaca hujan deras ditambah angin kencang, membuat pesawat sedikit bergoyang beberapa kali. Melihat kearah jendela, suasana terlihat gelap dan ada kilat beberapa kali.

Suasana didalam pesawat

15 menit berlalu, informasi seat-belt off sudah diumumkan. Ini membuat saya tenang karena pesawat sudah dalam keadaan stabil menurut saya. Saya menggunakan kesempatan ini untuk memejamkan mata sejenak, sudah tidak kuat menahan kantuk seharian.

Matahari terbit dari bersinar dari jendela pesawat dan menusuk mata saya. Saya terbangun dan menikmati indahnya keajaiban tuhan dari atas pesawat. Sinar matahari dan awan yang bersatu padu menawarkan keindahan semesta. Saya betah menikmati pemandangan ini.

Matahari Terbit dari Pesawat


                                        



2 jam perjalanan diudara telah berlalu, logo seat-belt kembali bernyala. Saya bersiap - siap untuk pesawat mendarat. Pilot mendaratkan pesawat dengan lembut, tidak ada benturan sama sekali. Jam 06.30 WIB selamat pagi Kualanamu Medan. Sapaan saya ketika menginjakkan kaki ke pulau sumatera. Berfoto di ikon bandara Kualanamu Medan menjadi foto pertama saya disana. 


Rincian Biaya Terbang ke Medan

Bandara Kualanamu Sumatera Utara

Bicara biaya perjalanan ke Medan dengan menggunakan pesawat terbang, jujur di masa PPKM ini ongkos berpergian menjadi ekstra pengeluaran gegara harus melampirkan hasil test swab PCR. Berikut detailnya;

1. Tiket Pesawat Berangkat Pesan via Traveloka : Rp.  763.200 (ada yang lebih murah seharga Rp.698.000)
2. Test Swab PCR promo dari Lion Air Pesan via Traveloka : Rp. 285.000
3. Tiket kereta Bandara Kualanamu ke kota Medan : Rp. 24,000 (promo)

Setelah mendarat di bandara Kualanamu untuk menuju pusat kota Medan, saya harus menaiki kereta bandara. Hanya dengan 30 menit saya bisa sampai di kota Medan.

Perjalanan saya masih belum selesai, tunggu tulisan saya selanjutnya tentang liburan ke Danau Toba.

Reading Time:

Minggu, 20 Juni 2021

 Menelusuri Kota Lama Semarang Rasa Eropa
Juni 20, 2021 2 Comments



Ketika menginjakkan kaki di kota Semarang, wajib banget namanya untuk mampir ke Kota Lama di Semarang Tengah. Jika Jakarta punya Kota Tua, maka Semarang punya Kota Lama. Wisata yang menghadirkan bangunan – bangunan dengan arsitektur Eropa.

Kata teman paling pas itu kesana dimalam hari, karena selain terhindar dari terik matahari yang menyengat kulit, suasana lampu di malam hari lebih berasa relaxing saat jalan – jalan. Tanpa pikir panjang Wisata Kota Lama Semarang menjadi destinasi pertama saya ketika tiba di Semarang.

Semilir angin malam yang sejuk, langit tak berbintang, tanda mau hujan tapi tak kunjung tiba. Sayapun disana ditemani Anxel yang dengan senang hati bercerita seisi Kota Lama Semarang. Saya terkagum – kagum dengan arsitektur bangunan eropa di abad ke – 18.  Rasanya jadi ingin tahu sejarah bangunan ini digunakan untuk apa.


SEJARAH KOTA LAMA

Kota lama merupakan potongan sejarah bangsa Indonesia. Saya bisa merasakan kemegahan gedung bersejerah dengan arsitektur belanda abad ke 17. Mulai dari desain pintu yang lumayan besar, desain jendela yang juga besar, tekstur bangunan juga masih terjaga sejarahnya. Setiap menyusuri langkah demi langkah, saya bisa merasakan suasana abad ke – 17 dengan hanya melihat sosok bangunan di kota lama.

Kita coba pergi dengan mesin waktu sejenak mundur ke abad 17. Melihat VOC masuk dan mendirikan benteng Vijhoek sebagai pusat militer. Selain itu mereka juga mendirikan perkantoran, Gudang, tempat ibadah, dan fasilitas penghubung jalan hingga jembatan hingga abad ke -19. Tidak heran setiap kaki ini melangkah suasananya kental banget dengan arsitektur rasa eropa.

Berpose di Kota Lama

Di depan Rumah Tua



MARBA


Gedung besar dengan warna putih dan merah bata yang eksotik menarik perhatian saya, gedung yang saya maksud adalah MARBA. Sayapun sejenak mengambil potret gedung tersebut dan tentunya potret saya bersama MARBA. Sontak saya penasaran dengan sejarah gedung MARBA.

Pada abad ke-19 merupakan tonggak sejarah bangunan MARBA berdiri. Gedung MARBA memiliki lantai tingkat dua dengan ketebalan dindin 20 cm. Dahulu MARBA digunakan untuk kantor pelayanan Ekspedisi Muatan Kapal Laut atau yang biasa disebut EMKL. Selain itu MARBA juga dialihfungsikan menjadi toko modern De Zeikel. Gedung MARBA dibangun oleh seorang yang bernama Marta Bardjunet saudagar kaya dari Yaman. Nama MARBA diambil dari Marta Bardjunet untuk mengenangnya. MARBA diperkirakan sudah berumur lebih dari 100 tahun, dan MARBA masih terlihat kokoh terpampang di sudut kota lama Semarang.

Facade of MARBA

Berpose di depan MARBA



SPIEGEL

Selain MARBA ada juga gedung bersejarah lainnya yaitu SPIEGEL. Bangunan yang masih kental dengan nuansa belanda ini dibangun pada tahun 1895. Dengan pintu ganda yang besar, kaca yang besar seperti memberikan kesan identitas gedung itu sendiri. Sejarahnya SPIEGEL ini dulunya adalah Toserba pada jamannya. Nama SPIEGEL diambil dari nama Herman Spiegel, yang juga manajer perusahaan toserba tersebut.

Sejak berakhirnya masa kepemimpinan Hindia Belanda, Toserba SPIEGEL berhenti beroperasi dan menjadi Gedung terbengkalai. Hingga pada tahun 2015 SPIEGEL direnovasi kembali dan disulap menjadi sebuah restoran dan bar yang tetap menjaga pondasi keutuhan bangunan SPIEGEL pada jamannya. Saya tidak masuk kedalamnya, menikmati keindahan SPIEGEL yang masih kokoh berdiri sudah membuat saya kagum dengan sejarah. Tak lupa saya untuk mengabadikan momen bersama SPIEGEL.

Berpose di depan SPIEGEL

Facade of SPIEGEL




***

Jika kamu sedang berada di Semarang, wajib banget untuk menghabiskan malam disini walaupun hanya utuk sekedar mencari angin. Kamu bisa menemukan Kota Lama Semarang di alamat Jl. Letjen Suprapto No.31, Tj. Mas, Kec. Semarang Utara, Kota Semarang, Jawa Tengah 50137.

Berapa sih harga tiket masuk untuk berkeliling dan berfoto – foto di Kota Lama Semarang? Untuk menikmati itu semua tidak ada biaya tiket masuk. Mungkin kamu hanya membayar uang parkir jika kamu membawa kendaraan bermotor. Dari parkiran motor, saya tinggal berjalan menelusuri Kota Lama Semarang Rasa Eropa.

Suasana malam di Kota Lama

Sibuk mengambil foto



Starbucks dengan arsitektur eropa

Facade of Starbucks Store


Memang sangat menyenangkan bisa berwisata ketempat yang masih kental dengan sejarah, seperti terbawa ke perjalanan mesin waktu. Tidak hanya untuk berfoto ria didepan gedung bersejarah, namun saya juga belajar akan menghargai sejarah yang tidak boleh hilang dan dilupakan, seperti Kota Lama Semarang yang masih enggan merubah bentuknya dari abad ke – 17

Reading Time:

Senin, 07 Juni 2021

Warna  - Warni Dusun Semilir Semarang
Juni 07, 2021 2 Comments


Hari kedua di kota Semarang saya berwisata ke Dusun Semilir Semarang. Ituloh tempat rekreasi keluarga yang lagi hits di jagat raya TikTok. Kali ini saya tidak sendiri dalam berpetualang menjelajahi Semarang. Saya ditemani teman saya yang baik untuk menemani saya pergi kesana. Panggil saja teman saya ini Anxel, wanita berambut ikal yang murah senyum.

Anxel pagi – pagi sudah datang menjemput saya dengan motornya. Kami memang mau motoran kesana, sesuai request saya. Kamipun berangkat dengan hati yang semangat seperti penjelajah yang berpegian mencari harta karun. Hari itu saya menggunakan outfit Sweater Turtleneck warna cokelat dari UNIQLO, walau saya tahu cuaca semarang yang bisa saja panas menusuk kulit, tapi bahannya adem banget.

Motoran di kota Semarang itu asyik loh, gapernah terkena macet. Apalagi cuacanya hari itu sangat mendukung sekali, cerah berawan ditambah angin sepoi – sepoi. Jalur yang kami tempuh itu tracknya juga asyik, mengarah ke Semarang atas yang dipenuhi dengan pemandangan bukit kehijauan. Suasananya mengingatkanku ketika motoran kepuncak bogor. 1 jam sudah motoran Wisata Dusun Semilir sudah terlihat, letaknya dekat dengan perbatasan kearah jogja.

 

DUSUN SEMILIR

Lagi – lagi cuacanya benar – benar mendukung, tidak terlihat mendung tapi hawanya adem berawan. Padahal di jam 11 pagi harusnya matahari sudah naik. Kesan pertama memasuki Kawasan Dusun Semilir adalah halamannya luas banget. Saya bingung harus explore dari mana, bahkan untuk mencari pintu masuk saja saya masih bingung. Soalnya ada 2 pintu masuk, mau mulai explore dari atas atau explore dari bawah.


Peta Wisata Dusun Semilir



Akhirnya kami memutuskan untuk explore dari bawah baru nanti pintu exitnya diatas. Harga tiket masuk untuk weekday Rp. 40.000 sudah termasuk dengan voucher diskon makan/minum dan diskon paket foto. Seperti biasa, sebelum masuk cuci tangan dahulu dan periksa suhu badan dengan petugas.


Tempat menarik yang pertama kami telusuri adalah Alun Eropa. Bangunan berwarna – warni dengan tema eropa Italia berjejeran dan digunakan untuk kedai restoran. Selain itu juga ada wahana Gondola seperti di kanal Venesia Italia. Menaikai kapal sampan dengan didayung semakin berasa nuansa eropa yang disajikan. Sayang kami tidak mencoba wahana itu, karena antrian yang cukup panjang.




Dusun Semilir 

Suasana pengunjung di Dusun Semilir





Gondola menyusuri kanal Alun Eropa

Wahana Gondola di Alun Eropa




Lanjut mengexplore, dari kejauhan saya tertarik dengan suara musik kpop yang diputar sangat kencang di area Gangnam. Seperti corner side gitu, berisikan semua tentang korea. Saya menemukan beberapa idol BTS dan BLACKPINK menghiasi setiap sudut. Sayang sekali Gangnam corner ini masih belum buka semua, saya masih menemukan beberapa kios belum buka. Tapi kedepannyya saya yakin tempat ini akan jadi corner yang seru untuk para kpopers di Jawa Tengah.

Ingin merasakan suasana pasir pantai, dan berjemur dengan suasana pesisir pantai? Tenang, di Dusun Semilir bisa kamu temukan di Wahana Banyu Biru. Saat melangkah ke Kawasan Banyu Biru, seketika hawanya langsung berubah, seperti pulau tropis yang terik. Disitu ada tempat duduk untuk menghabiskan waktu atau bermain air dengan menyewa ban untuk berfoto ria disana. Kamu pasti nanti akan kaget bahkan bingung dengan patung besar yang ada di Banyu Biru? Iyah sama saya juga, kalau ada yang tahu coba beritahu saya di kolom komentar ya!



Gangnam Corner

Pernak - pernik korea

Wahana Banyu Biru




PROSOTAN di DUSUN SEMILIR

Ini nih wahana yang saya incar kalau main ke Dusun Semilir, yaitu Prosotan. Ini bukan Prosotan biasa yang kamu lihat di taman bermain sekolahan. Melainkan Prosotan dari ketinggian yang curam, dan agak ekstrem. Untuk wahana Prosotan bisa kamu temukan di setelah melewati JALAN KENANGAN disana.

Jangan lupa sebelum memasuki ke area wahana Prosotan belilah tiket di samping pintu masuk wahana. Kenapa begitu? Karena untuk memasuki wahana Prosotan, kami harus menelusuri jalan menukik. Jangan seperti kami yah! Yang harus turun lagi untuk membeli tiket masuk wahana Prosotan.

Harga untuk 1 Tiket Prosotan adalah Rp.15.000. Kemudian kami pun mendaki lagi keatas yang melelahkan. Tapi setelah sampai diatas, rasa Lelah itu terbayarkan dengan pemandangan indah di Dusun Semilir. Kami tidak langsung mencoba wahana Prosotan, kami menikmati pemandangan dengan berfoto – foto.




Suasana di atas prosotan

Pemandangan dusun semilir


Setelah puas berfoto, akhirnya kami mencoba Prosotan yang viral di TikTok. Cukup membuat saya berdebar sih, soalnya saya paling jarang menaiki wahana yang memacu adrenalin kaya gini. Karena udah jauh – jauh ke Semarang, saya pun membulatkan tekad untuk membuang rasa pikiran yang aneh – aneh.

Saya memilih slider berwarna biru, dengan segera saya duduk di slider itu. Kemudian staff wahana mulai mendorong slider saya. Sontak saya berteriak girang karena kecepatan slider yang sangat cepat menuruni bukit. Saya tidak ada niatan untuk mengerem, karena semakin asyik ternyata. Waktu tempuh turun sepertinya tidak lebih dari 10 detik, dan saya bisa sampai kebawah dengan selamat. Wah sumpah puas banget dan worth it lah! Pengen lagi Cuma harus nanjak keatas lagi dari awal hahaha...


Wahana Prosotan


Untuk kamu yang takut kehilangan momen saat meluncur kebawah, jangan khawatir. Karena staff Dusun Semilir sudah menyiapkan fotografer yang akan memotret momen kita saat meluncur bermain Prosotan dan hasil foto tersebut bisa ditebus di booth foto. Saya juga ingin menebus hasil foto saya bermain Prosotan. Harganya murah loh! Untuk file foto digital, hanya Rp. 5.000 / foto, dan untuk cetak foto seharaga RP. 20.000.


Waktu menunjukkan pukul 3 Sore, Lelah itu pasti, lapar apalagi. kami pun harus meninggalkan Dusun Semilir. Bukan karena sudah tidak ada lagi wahana yang seru, melainkan saya harus mengejar waktu untuk ke wisata lainnya di Semarang. Kalau saya mampir ke Semarang lagi, saya pasti akan kesini lagi, karena masih banyak wahana menyenangkan lainnya yang belum saya coba, dan saya ingin menikmati malam di Dusun Semilir yang keliatannya sih romantis.

Reading Time:

Jumat, 28 Mei 2021

Staycation di MG Suites Hotel Semarang
Mei 28, 2021 5 Comments


Pertama kali menginjak kota Semarang, saya penasaran dengan iklan Penginapan Bintang 4 harga murah. Yak! Saya bicara tentang MG Suites Hotel and Apartment, yang berlokasi di kota Semarang. Saya memang sedang melancong ke Semarang, kota yang dikenal dengan julukan kota Atlas. Saya check-In agak terlambat 30 menit, dikarenakan saya kebingungan mencari transportasi dari bandara ke kota semarang. Jika kamu ingin memesan saya ingatkan jangan sampai salah Booking yah! Karena ada perbedaan antara MG Suites dan MG Setos Hotel. Karena gedungnya sama, namun Hotelnya berbeda. Saya masih belum tahu letak perbedaannya dimana, tapi pilihanku jatuh kepada MG Suites untuk Staycation di kota Semarang.

Saya datang disambut dengan ramah oleh security setempat. Lobi untuk recepsionis ada di Lantai 6, jadi saya harus menaiki lift dahulu. Saat Check-in ada Deposit uang senilai Rp.150.000 bisa dibayar tunai atau debit. Saya memesan kamar via aplikasi Traveloka, dengan tipe kamar Business Suites (Room Only). Menariknya saya bisa request hal – hal yang saya inginkan, seperti Non smoking room, lantai yang tinggi, dan 1 kasur yang besar.





Credit : mgusiteshotel.com


Rate kamar yang saya pesan untuk 2 malam adalah Rp. 596.992 (promo). Fasilitas kamar yang saya dapatkan dengan harga segitu adalah WIFI saja dan tanpa Sarapan. Untuk fasilitas hotel hampir sama dengan hotel yang lainnya, seperti kolam renang dilantai 7, dan GYM namun saya tidak punya waktu untuk menikmati fasilitas itu tersebut. Saya dapat kamar di Lantai 10 no 17, koridornya tidak ada kesan seram karena lampunya menyala semuanya. Pintu kamar sudah memakai teknologi kartu sehingga keamanan di dalam kamar terjaga. Kesan pertama untuk kamarnya adalah Luas banget! Mata merasa relax aja dengan space kamar yang gak sempit. Request yang saya minta dipenuhi dengan baik.

Mari kita bahas apa yang ada dalam kamar saya. Seperti yang saya bilang tentang kesan kamar yang luas ternyata ada beberapa sekat ruangan yang membuat saya cukup puas dengan kamar tipe business suit ini. Ketika membuka pintu, saya mendapati ruang tamu lengkap dengan tv dan sofa yang empuk. Selain itu desain dapur berbentuk letter L sehingga berfungsi untuk meja makan.

Geser ke sebelah kanan, ada ruangan dengan 3 sekat, yang pertama ruangan lemari, kedua ruangan untuk kloset / toilet dan  terakhir ruangan shower / kamar mandi. Semua ruangan ini didesain dengan pintu yang saling terhubung untuk memberi kesan luas dan fleksibel untuk berpindah ruangan. Sekarang bagian utama pastinya adalah kamar tidur. Kasur dan bantalnya empuk banget loh, bikin tidur pulas. View dari kamar yang menghadap kearah kota searah dengan matahari terbenam, membuat suasana semakin hangat.



koridor hotel dimalam hari

Kasur business suit


Ruang Tamu


View dari kamar hotel


Yang saya suka dalam hotel ini adalah yang pertama adalah harganya yang masih nyaman di kantong. Saya dapat harga Rp.299.000 (tanpa sarapan) untuk 1 malam, dan letaknya berada di tengah – tengah kota semarang. Jadi untuk ke tempat wisata mulai dari lawang sewu, kampung Pelangi, hingga kota lama dapat ditempuh kurang dari 10 menit dengan motor. Mungkin untuk fasilitas hotel bintang 4 mempunyai fasilitas hair dryer pada umumnya, terlihat sepele namun saya suka dengan adanya hair dryer dikamar saya.







Lalu untuk yang kurang dari penginapan MG Suites Semarang ini adalaha, mungkin hanya sedikit sih, seperti hal kecil namun tidak diperhatikan. Remote tv batrenya habis, jadinya mau nonton TV harus butuh effort kalau udah nyaman di Kasur, untung masih ada Netflix yang mengisi kehampaan kamar.



Nah itulah pengalaman menarik saya menginap di MG Suites Hotel Apartment Semarang. Pelayananan ramah yang saya dapatkan selama menginap, berasa seperti rumah sendiri, seperti tagline dari MG Suites yaitu “Your Second Home”.

Reading Time:

Nih buat jajan

@msandyn_IG